PEMANTIK (Pengukuran Mandiri Literasi dan Numerasi PSPK) merupakan perangkat asesmen untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi anak usia 6-12 tahun. Asesmen PEMANTIK dapat digunakan untuk mengukur tahap literasi dan numerasi anak, sehingga diharapkan dapat menjadi acuan perencanaan pembelajaran yang sesuai tahap kemampuan anak.
PEMANTIK 2018 diadaptasi dari ASER (Reading tools/Mathematics tools) yang merupakan instrumen pengukuran literasi dan numerasi dasar yang diinisiasi oleh organisasi Pratham-India. Untuk dapat digunakan di Indonesia, PSPK mengembangkan PEMANTIK 2018 melalui proses adaptasi dan pengembangan instrumen ASER tadi. Melalui PEMANTIK 2018 dan juga kolaborasi dengan berbagai komunitas penggiat pendidikan dan literasi-numerasi anak.
Agar dapat menjangkau pengguna yang lebih luas dan memudahkan proses asesmen, maka dilakukan pengembangan PEMANTIK 2021. PEMANTIK 2021 merupakan asesmen berbantu teknologi yang dapat digunakan oleh anak dengan pendampingan. Asesmen PEMANTIK 2021 dapat dilaksanakan secara mandiri melalui web atau handphone/tab. Anak merespon stimulus berupa audio, gambar dan atau teks melalui pilihan atau isian singkat.
Tujuan dari asesmen PEMANTIK 2021 untuk memberi kesempatan anak, orang tua, dan sekolah memperoleh perangkat asesmen yang mudah digunakan dan mampu menjadi alat ukur kemampuan numerasi yang berkualitas.
PEMANTIK diadaptasi dari ASER (Reading tools/Mathematics tools) yang merupakan instrumen pengukuran literasi dan numerasi dasar yang dinisiasi oleh organisasi Pratham-India. Melalui ASER, Pratham menghasilkan laporan tahunan (ASER/Annual Status of Education Report) yang telah memberikan rekomendasi-rekomendasi penting untuk upaya peningkatan literasi dan numerasi dasar di India. Metode yang dilakukan Prathamini juga diadaptasi oleh 8 negara.
Untuk dapat digunakan di Indonesia, PSPK mengembangkan PEMANTIK melalui proses adaptasi dan pengembangan instrumen ASER tadi. Melalui PEMANTIK dan juga kolaborasi dengan berbagai komunitas penggiat pendidikan dan literasi-numerasi anak, PSPK berkomitmen untuk turut berperan aktif meningkatkan kemampuan literasi-numerasi serta kualitas pendidikan anak-anak Indonesia pada umumnya.
Numerasi dalam laporan ini ditujukan pada kemampuan operasi matematika dasar yang ditandai dengan pengenalan angka satuan, puluhan, operasi pengurangan, hingga pembagian, serta penalaran numerik yang ditandai dengan penguasaan dalam mengerjakan soal cerita. Selengkapnya digambarkan dalam tabel berikut.
Pengembangan asesmen PEMANTIK 2022 dikembangkan oleh beberapa komunitas pendidikan yaitu; PSPK, Yayasan Guru Belajar (YGB) dan Sekolahmu. Kerangka asesmen PEMANTIK 2021 dikembangkan oleh pakar literasi dan pakar numerasi yang merujuk pada pengembangan moda lain dari PEMANTIK 2018. Penyusunan soal melibatkan praktisi penyusun soal.
PEMANTIK 2022 dikembangkan sebagai asesmen berbantu teknologi yang dapat digunakan oleh anak secara mandiri. Asesmen PEMANTIK 2022 dapat dilaksanakan secara mandiri atau dengan pendampingan melalui web atau handphone/tab. Anak merespon stimulus berupa audio, gambar dan atau teks melalui pilihan atau isian singkat.
Pengembangan subtes Numerasi dilakukan dengan melakukan penyesuaian atas kerangka NCTM yaitu dengan (1) mempertimbangkan PEMANTIK 2021 sebagai instrumen pengukuran berbasis komunitas dan masyarakat, bukan berbasis sekolah, (2) memaksimalkan fungsi PEMANTIK 2021 dengan berbantu teknologi yang dapat digunakan secara mandiri, dan (3) untuk memberi kesempatan anak, orang tua, dan sekolah memperoleh perangkat asesmen yang mudah digunakan tanpa mengesampingkan kualitas subtes.
Learning progression numerasi pada PEMANTIK 2021 memiliki lima lingkup domain yaitu; (1) bilangan dan operasinya, (2) Aljabar,(3) Geometri,(4) Pengukuran, dan (5) Data dan Peluang. Matriks learning progression subtes numerasi disajikan pada tabel di samping.
Publikasi hasil Assessment dari Litarasi dan Numerasi untuk Sekolah Dasar
Literasi didukung oleh gerakan-gerakan literasi di di Indonesia. Hasil kajian Balitbang Kemdikbudristek (2019) menunjukkan layanan perpustakaan umum seperti perpustakaan provinsi maupun perpustakaan kabupaten/kota hanya terkonsentrasi di ibu kota kabupaten, kota, atau provinsi. Di daerah pelosok, praktis masyarakat tidak mendapatkan layanan literasi yang memadai. Untunglah ada individu dan kelompok masyarakat yang berusaha menerabas keterbatasan itu guna menyediakan akses bacaan di berbagai daerah. Mereka membangun taman baca dengan tempat seadanya, di garasi, teras rumah, maupun bangunan sederhana, atau membawa buku dengan berbagai armada pustaka, seperti sepeda, becak, motor, hingga perahu pustaka.
Kekuatan komunitas literasi menjadi komponen yang penting dalam peningkatan kesadaran pentingnya literasi. Model Community-Led Assessment PEMANTIK 2022 tergambarkan dalam gambar berikut:
PEMANTIK 2022 dikembangkan tidak hanya berfokus pada instrumen literasi dan numerasi. PEMANTIK 2022 memiliki unsur-unsur yang memotret tentang Socioeconomic status (SES) dan identitas seperti usia, dan tempat tinggal. Implikasi dari adanya instrumen-instrumen tersebut adalah PEMANTIK 2022 tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi anak, melainkan dapat digunakan untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi literasi dan numerasi anak. Panduan analisis terlampir dalam dokumen ini.
Kekuatan komunitas literasi menjadi komponen yang penting dalam peningkatan kesadaran pentingnya literasi. Model Community-Led Assessment PEMANTIK 2022 tergambarkan dalam Tabel berikut:
Komunitas | Guru | Orang Tua |
---|---|---|
Komunitas dapat menggunakan sebagai tes diagnostik sebelum melakukan intervensi program |
Sebagai tes diagnostik di kelas |
Dapat digunakan untuk memahami kemampuan literasi anak |
Dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak dari suatu program |
Guru dapat memperaktekan TaRL |
Orang tua dapat menggunakan sebagai landasan pemberian dukungan belajar anak |
Membuat akun dapat dilakukan dengan mengklik ‘create account’ dan dapat dilakukan registrasi tanpa konfirmasi email.
Pelaksanaan asesmen literasi dan numerasi dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau keperluan, tidak harus berurutan.
Pengerjaan tes tidak dapat dilanjutkan, namun akan tersimpan di riwayat tes dengan status unfinished.
Pengembangan asesmen literasi dan numerasi Pemantik diperuntukan untuk usia 6 sd 12 tahun.
Pengembangan asesmen literasi dan numerasi Pemantik diperuntukan untuk usia 6 sd 12 tahun.
Akun komunitas akan diberikan apabila telah ada kesepakatan penggunaan dengan tim Pemantik.
Komunitas adalah sekelompok masyarakat baik secara formal maupun non formal yang telah memiliki inisiasi praktik baik literasi dan numerasi dan membutuhkan asesmen untuk mengukur perkembangan dan keberhasilan intervensi.